Pertanyaan dasar saat menjadi maba, "Kenapa memilih jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan?"
Pertanyaan tersebut kerap kali kudengar dari keluarga, teman SMA, bapak ibu dosen, tetangga kos, sampai bapak-bapak penjual siomay di depan kampus. Semua menanyakan hal yang sama dan aku pun menjawab dengan jawaban yang sama...
Pertanyaan tersebut kerap kali kudengar dari keluarga, teman SMA, bapak ibu dosen, tetangga kos, sampai bapak-bapak penjual siomay di depan kampus. Semua menanyakan hal yang sama dan aku pun menjawab dengan jawaban yang sama...
"Karena pangan adalah kebutuhan semua orang. Selama manusia masih belum punah, mereka pasti membutuhkan pangan, dan selama itulah ilmu tentang pangan dan teknologinya tetap akan dibutuhkan oleh semua orang"
Kira-kira itu jawaban standar dariku sebagai mahasiswa baru di jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2013.
Pertama kali kuliah di jurusan ITP banyak teman-teman yang tidak tahu apa isi jurusan tersebut, banyak yang mengira jurusan ITP itu tak ubahnya seperti jurusan tata boga. Alhasil, beberapa teman seangkatan ada yang mengundurkan diri, beberapa juga ada yang memaksakan mengikuti perkuliahan dan akhirnya menghilang tanpa kabar. Hehe.
Memang kami diajari tentang pengolahan pangan, seperti membuat yoghurt, ice cream, soft candy, corned beef, abon, nugget, dan sebagainya. Akan tetapi kami lebih menekankan pada keilmuan dan penerapan teknologi terkait pangan tersebut, seperti kandungan gizi bahan pangan, fisiologi pasca panen, teknik pengolahan yang sesuai, proses biokimia dan enzimatis yang terjadi, sanitasi, higienitas, dan lain sebagainya.
So? jurusan kami tidak melulu masak-masak, dan sekalipun ada kegiatan masak-masak pasti ada tahapan analisisnya. Tentu hal tersebut tidak akan jauh-jauh dari yang namanya laporan praktikum. :D
Laporan praktikum itu tak ubahnya seperti santapan wajib bagi kami. Seminggu dua, tiga, bahkan empat kali praktikum sudah menjadi hal biasa. Mengerjakan laporan hingga larut malam bahkan merelakan tidak tidur. Pergelangan tangan sering encok *emangpunggung?* kebanyakan dibuat nulis. Beli pulpen harus satu pak biar lebih hemat. Kalau sedang longgar kerjaannya garis-garis kertas laporan. Selesai asistensi aura muka cerah semua, tapi giliran lihat jadwal praktikum lanjutan mendadak auranya suram lagi XD
Kadang teman-teman mengeluarkan celetukan konyol saat jenuh dengan rutinitas perkuliahan...
"Bikin ice cream saja pakai pengamatan berhari-hari, dihitung viskositasnyalah, waktu lelehnya, intensitas warna, tekstur, total bakteri asam laktat, daya terima konsumen, dan bla bla bla bla. Tinggal makan aja kok susah sih?"
Laporan praktikum itu tak ubahnya seperti santapan wajib bagi kami. Seminggu dua, tiga, bahkan empat kali praktikum sudah menjadi hal biasa. Mengerjakan laporan hingga larut malam bahkan merelakan tidak tidur. Pergelangan tangan sering encok *emangpunggung?* kebanyakan dibuat nulis. Beli pulpen harus satu pak biar lebih hemat. Kalau sedang longgar kerjaannya garis-garis kertas laporan. Selesai asistensi aura muka cerah semua, tapi giliran lihat jadwal praktikum lanjutan mendadak auranya suram lagi XD
Kadang teman-teman mengeluarkan celetukan konyol saat jenuh dengan rutinitas perkuliahan...
"Bikin ice cream saja pakai pengamatan berhari-hari, dihitung viskositasnyalah, waktu lelehnya, intensitas warna, tekstur, total bakteri asam laktat, daya terima konsumen, dan bla bla bla bla. Tinggal makan aja kok susah sih?"
Yaa, itulah kami. Segalanya diuji saat melakukan sebuah praktikum, dan itu melelahkan gaees~ Hehe
Tapi aku memiliki alasan kuat dengan pilihanku kuliah di jurusan ITP ini, diantaranya:
Hidup Lebih Sehat
Tapi aku memiliki alasan kuat dengan pilihanku kuliah di jurusan ITP ini, diantaranya:
Hidup Lebih Sehat
Aku bisa hidup lebih sehat karena aku tahu mana makanan yang baik untuk dikonsumsi dan mana yang tidak, mana makanan yang dianjurkan dan mana yang sebaiknya dihindari, mana makanan yang bermanfaat sebagai obat dan mana yang berbahaya bagi kesehatan. Anak ITP tahu betul akan hal ini, karena kami dibekali dengan mata kuliah Pengetahuan Bahan Pangan, Kimia Pangan, Ilmu Pangan dan Gizi, Evaluasi Gizi, Kimia dan Biokimia, Sanitasi, Bahan Tambahan Pangan, dan sederetan mata kuliah lainnya.
Hidup Lebih Teratur
Kesibukan perkuliahan di jurusan ITP membuatku lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu yang kumiliki. Aku belajar memprioritaskan mana kegiatan yang bermanfaat dan harus didahulukan, serta mana yang bisa dikesampingkan. Pembelajaran ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita saat sudah terjun di dunia kerja nanti.
Konsultan Gizi dan Kesehatan
Basic keilmuan anak ITP sedikit banyak berkaitan dengan gizi dan kesehatan, hal ini seringkali membuat teman-teman dan keluarga bertanya tentang gizi dan kesehatan padaku. Alhamdulillah, ilmu dari perkuliahan bisa bermanfaat bagi orang lain :)
Banyak Relasi
Seringkali tugas-tugas kami berupa tugas kelompok, jarang sekali dosen yang memberikan tugas individu. Karenanya kami banyak belajar tentang cara bersosialisasi dan bekerjasama dalam tim. Kekompakan dan rasa saling percaya adalah syarat utama dalam bekerja bersama orang lain. Jika keduanya tidak dapat diwujudkan maka kelompok tersebut tidak akan bekerja secara maksimal.
Peluang Kerja Sangat Luas
Seiring bejalannya waktu orang tidak lantas melupakan makan, kita semua tetap membutuhkan makan selama kita masih hidup. Selain itu, pasar menghendaki makanan yang semakin beragam dan praktis, akan tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi dengan harga terjangkau. Itu semua yang menyebabkan industri pangan di dunia semakin lama semakin bersaing ketat dalam menyediakan pangan yang diharapkan konsumen. Industri-industri pangan tersebut membutuhkan ahli di bidang penyediaan bahan baku, produksi, pengemasan, sanitasi, fermentasi, penanganan limbah, dan sebagainya. Bidang-bidang tersebut adalah wilayah pekerjaan bagi sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan lho~
Istri, Ibu, Sekaligus Entrepeneur yang Baik
Aku tidak ingin bekerja di pabrik karena jadwal kerjanya pasti kaku dan pekerjaannya berat. Selain itu aku adalah seorang perempuan, aku punya tanggung jawab sebagai istri dari suamiku dan ibu bagi anak-anakku. Sebisa mungkin aku ingin bekerja di rumah, menghasilkan uang tanpa harus meninggalkan kewajibanku sebagai seorang manajer rumah tangga. Kuliah di jurusan ITP telah membuatku kenyang dengan berbagai ilmu pengatahuan yang bisa kuaplikasikan untuk mencari penghasilan bahkan dari dalam rumah.
Bagaimana, kalian tertarik kuliah di jurusan kami?
:D
Hidup Lebih Teratur
Kesibukan perkuliahan di jurusan ITP membuatku lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu yang kumiliki. Aku belajar memprioritaskan mana kegiatan yang bermanfaat dan harus didahulukan, serta mana yang bisa dikesampingkan. Pembelajaran ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita saat sudah terjun di dunia kerja nanti.
Konsultan Gizi dan Kesehatan
Basic keilmuan anak ITP sedikit banyak berkaitan dengan gizi dan kesehatan, hal ini seringkali membuat teman-teman dan keluarga bertanya tentang gizi dan kesehatan padaku. Alhamdulillah, ilmu dari perkuliahan bisa bermanfaat bagi orang lain :)
Banyak Relasi
Seringkali tugas-tugas kami berupa tugas kelompok, jarang sekali dosen yang memberikan tugas individu. Karenanya kami banyak belajar tentang cara bersosialisasi dan bekerjasama dalam tim. Kekompakan dan rasa saling percaya adalah syarat utama dalam bekerja bersama orang lain. Jika keduanya tidak dapat diwujudkan maka kelompok tersebut tidak akan bekerja secara maksimal.
Peluang Kerja Sangat Luas
Seiring bejalannya waktu orang tidak lantas melupakan makan, kita semua tetap membutuhkan makan selama kita masih hidup. Selain itu, pasar menghendaki makanan yang semakin beragam dan praktis, akan tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi dengan harga terjangkau. Itu semua yang menyebabkan industri pangan di dunia semakin lama semakin bersaing ketat dalam menyediakan pangan yang diharapkan konsumen. Industri-industri pangan tersebut membutuhkan ahli di bidang penyediaan bahan baku, produksi, pengemasan, sanitasi, fermentasi, penanganan limbah, dan sebagainya. Bidang-bidang tersebut adalah wilayah pekerjaan bagi sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan lho~
Istri, Ibu, Sekaligus Entrepeneur yang Baik
Aku tidak ingin bekerja di pabrik karena jadwal kerjanya pasti kaku dan pekerjaannya berat. Selain itu aku adalah seorang perempuan, aku punya tanggung jawab sebagai istri dari suamiku dan ibu bagi anak-anakku. Sebisa mungkin aku ingin bekerja di rumah, menghasilkan uang tanpa harus meninggalkan kewajibanku sebagai seorang manajer rumah tangga. Kuliah di jurusan ITP telah membuatku kenyang dengan berbagai ilmu pengatahuan yang bisa kuaplikasikan untuk mencari penghasilan bahkan dari dalam rumah.
Bagaimana, kalian tertarik kuliah di jurusan kami?
:D
0 komentar:
Posting Komentar